Resensi Novel Kita, Kata, Dan Cinta
Identitas Buku
Judul Buku : Kita, Kata, dan Cinta
Nama Penulis : Khrisna Pabichara
Nama Penerbit : DIVA Press
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : Maret 2019
Cetakan : I
Ketebalan Buku : 440 halaman
ISBN : 978-602-391-694-8
Sinopsis Novel Kita, Kata, dan Cinta
Kita,
Kata, dan Cinta merupakan sebuah novel karya dari Khrisna Pabichara. Novel ini berisi
tentang praktik berbahasa indonesia yang baik dan benar. Dalam novel ini saya
sepakat bahwa penulis Khrisna Pabichara mempunyai maksud yang sangat jelas.
Yaitu ingin menyampaikan sebuah pemikiran tentang pentingnya menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar.
Melalui
karyanya ini, ia mengajak kita untuk melihat dan mempelajari akan lemahnya
tatanan berbahasa kita sebagai warga negara Indonesia yang dilihat dari sudut
pandang sosial masyarakat.
Novel
Kita, Kata, dan Cinta menceritakan tentang tata cara berbahasa indonesia yang
baik dan benar serta penggunaan kata baku dan takbaku yang masih salah kaprah
di lingkungan sekitar.
Selain
itu, novel ini juga dibumbui oleh kisah romansa antara Sabda dan Kana.
Perjalanan kehidupan cinta mereka penuh dengan lika-liku.
Sabda
adalah salah satu mahasiswa Universitas Indonesia yang mempunyai sifat kritis
terhadap penggunaan bahasa indonesia yang salah. Setiap kali dia menemui atau
mendengar kata yang tidak sesuai dengan aturan EYD maka dia akan mengoreksi
serta membenarkan, tidak peduli siapa mereka.
Sabda
memiliki pacar yang bernama Kana, mereka berdua sering berdebat tentang kata
baku dan takbaku. Setiap kali mereka bertemu atau bertukar pesan tidak lepas
dari memperdebatkan tatanan bahasa indonesia. Sabda juga memiliki teman yang
bernama Samuel dan Willy, mereka bertiga tinggal di bawah atap yang sama.
Karena tinggal se-kontrakan maka Sabda sering membenarkan perkataan mereka yang
salah apalagi tentang penggunaan kata baku dan takbaku.
Perjalanan
cinta Sabda dan Kana tidak semudah yang mereka bayangkan. Awalnya Sabda tidak
menerima cinta Kana, tetapi akhirnya mereka pacaran. Setelah pacaran pun Kana
merasa cinta Sabda tidak tulus kepadanya. Kana berfikir bahwa kata lebih
penting dari pada dia di mata Sabda. Karena Sabda seringkali mengkritik ataupun
mengoreksi penggunaan kata. Perlahan Kana terbiasa dengan sikap Sabda yang
tidak bisa diam apabila ada orang lain yang menggunakan bahasa indonesia yang
tidak benar.
Sampai
puncaknya cinta mereka tidak mendapatkan restu dari orangtua Kana. Orangtua
Kana merasa bahwa Sabda tidak pantas bersanding dengan putri mereka.
Dikarenakan perbedaan status sosial. Tidak menyusutkan ketulusan cinta Sabda
kepada Kana, Sabda pun membuktikan dengan memberanikan diri pergi ke rumah Kana
yang berada di kompleks perumahan bersama kedua temannya yaitu Sam dan Willy. Awalnya
mereka tidak dikehendaki masuk, dengan gigihnya Sabda menunggu lama di luar
gerbang dan akhirnya Ayah Kana mempersilakan mereka masuk.
Dari
sini Sabda mulai diterima baik oleh keluarga Kana. Setiapkali ayah atau ibu
Kana membutuhkan bantuan mengoreksi kalimat, membicarakan kata baku dan takbaku
ataupun mengisi acara, Sabda salalu dipanggil untuk ke rumahnya. Bahkan sering
disuruh menginap di rumah Kana.
Hubungan
mereka berjalan mulus meskipun ada sekali duakali perdebatan atau pertengkaran
diantara mereka. Sampai akhirnya Kana mengatakan kepada Sabda bahwa nenek Kana
tidak setuju kalau Sabda menjadi suami kana.
Beberapa unsur intrinsik yang terkandung dalam
novel ini adalah :
Tema
Tema dalam novel
ini adalah sebuah pembelajaran tentang berbahasa indonesia yang baik dan benar.
Dapat dibuktikan dari cerita dalam novel bahwa salah satu tokoh yaitu Sabda,
dia bersikap kritis dalam penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Dia
akan langsung membenarkan setiapkali ada penggunaan kata yang salah. Begitu
juga kekasihnya Kana, dia juga akan menegur orang lain apabila salah
menggunakan bahasa indonesia.
Latar Belakang
Latar tempat
novel ini, yaitu di kota Depok, Stasiun Pondok Cina, Taman Ismail Marzuki,
kafe, rumah kontrakan, warung kopi Kang Mamat, kompleks rumah Kana, Makasar.
Latar waktu yang
digunakan adalah pagi, siang, malam, senja.
Latar suasana yang
digunakan adalah menyegarkan, menyenangkan.
Alur
Alur yang
digunakan dalam novel Kita, Kata, dan Cinta yaitu alur maju.
Penokohan
Berikut adalah
penjelasan penokohan dalam novel Kita, Kata, dan Cinta :
1.
Sabda
Sabda
adalah seorang laki-laki yang mempunyai sifat baik hati, optimis, kritikus, dan
pantang menyerah.
2.
Kana
Kana
adalah seorang perempuan yang baik, cemburuan, pandai .
3.
Samuel
Mempunyai
sifat yang baik, berjiwa keras.
4.
Willy
Mempunyai
sifat baik, bijaksana.
5.
Flora
Mempunyai
sifat cerewet, baik.
6.
Pak April
Mempunyai
sifat keras, baik dan tegas.
7.
Ibu Yusni
Mempunyai
sifat galak, keras tetapi dia baik hati.
Sudut
Pandang
Penulis menggunakan sudut pandang orang
ketiga pelaku utama.
Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel Kita,
Kata, dan Cinta adalah jangan pernah menyepelekan bahasa indonesia, karena
bahasa indonesia adalah bahasa kita sebagai pemersatu bangsa.
Kelebihan
1.
Novel Kita, Kata, dan
Cinta bukan sekedar novel biasa didalamnya mengandung pembelajaran berbahasa
indonesia yang baik dan benar.
2.
Terdapat tatanan
penggunaan kata baku dan takbaku dan disertakanpula asal muasal kata tersebut
diserap dan disesuaikan dengan bahasa indonesia.
3.
Dibumbui dengan
persoalan cinta antara sabda dan Kana yang membuat novel ini tidak terlalu
membosankan untuk dibaca.
4.
Didalam novel ini
diceritakan juga seseorang yang sangat kritis terhadap kesalahan dalam
menggunakan bahasa indonesia.
Kekurangan
1.
Ceritanya cukup
membosankan sehingga ada keinginan untuk tidak melanjutkan membaca sampai
habis.
2.
Akhir dari ceritanya
kurang menarik, seharusnya mereka berdua menikah atau yang lain.
Kesimpulan
Novel
Kita, Kata, dan Cinta bukan hanya sebuah novel tetapi juga sebuah buku
pembelajaran bahasa indonesia. Selama ini banyak orang yang salah dalam
menggunakan bahasa indonesia. Sudah menjadi kebiasaan yang mengakar serta turun
temurun. Jika tidak secepatnya dibenahi maka akan semakin kacau.
Novel
Kita, Kata, dan Cinta cocok dibaca bagi siapapun yang mau belajar bahasa
indonesia dengan cara yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar